SUARA DEMOKRASI DARI SEKOLAH LUAR BIASA
Insert:Para alumni Sekolah Luar Biasa BTN Kolor Sumenep
Relasi bs Disabilitas,-. Untuk mensukseskan Pemilu Serentak 2019, dan meningkatkan partisipasi masyarakat, tanpa terkecuali, sangat penting dan sangat dibutuhkan kesadaran demokrasi bagi seluruh elemen yang ada di Indonesia. Dan tidak luput juga ialah kaum berkebutuhan khusus seperti kaum disabilitas.
Senin, 04 Februari 2019 tepatnya pada pukul 09:00 Relawan Demokrasi (Relasi) basis pemlih disabilitas melakukan sosialisasi terkait pemilu (Pemilihan Umum) serentak, yang akan dilaksanakan pada hari Rabu, 17 April 2019 mendatang, terhadap para Alumni Sekolah Luar Biasa (SLB) Dharma Wanita Sumenep yang berada di perumahan BTN Kolor Sumenep.(04/02)
Mengingat pentingnya pemilu yang akan digelar pada tahun 2019 ini, peran dan juga partisipasi para alumni Sekolah Luar Biasa sangat penting, untuk juga menyuarakan demokrasi di kaum penyandang disabilitas, untuk memberikan hak suaranya, sehingga partisipasi pemilu di tahun 2019 lebih baik, baik dari segi partisipasi masyarakat dan kesadaran masyarakat, akan pentingnya menggunakan hak suaranya.
Dalam sosialisasi tersebut, ditekankan, bahwa kaum disabilitas juga punya hak yang sama seperti masyarakat secara umum atau lainnya, untuk memberikan hak suaranya ke TPS mereka masing-masing. Sebagaimana yang dikatakan oleh Abd. Waris (23), jubir disabilitas dalam sosialisasi tersebut, “kaum disabilitas juga merupakan bagian dari masyarkat atau warga negara di Indonesia. Oleh karenanya, kaum disabilitas juga mempunyai hak yang sama seperti masyarakat umumnya. Jadi, kalian nantinya juga harus menyalurkan suara kalian di masing-masing TPS.” Dan juga ada tim disabilitas yang lain, yang ikut membantu dengan menjelaskan dengan menggunakan bahasa isyarat, karena ada sebagian peserta sosialisasi yang menyandang tunarungu.
Ada sekitar enam orang lebih para alumni Sekolah Luar Biasa (SLB), yang siap untuk menyuarakan demokrasi pada kaum disabilitas lainnya. Dan juga, ada salah satu dari peserta sosialisasi yang juga merupakan panitia Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS mereka sendiri. “Alhamdulillah saya merupakan anggota KPPS di desa saya mas. Sehingga, meskipun saya penyandang disabilitas tunawicara, masyarakat saya masih mengganggap saya juga merupakan bagian dari mereka. Dan juga, saya akan mengajak teman-teman saya, agar nantinya juga berperan aktif dalam pemilu tahun ini,” Ujar Abdus Salam menggunakan bahasa isarat, salah satu Alumni SLB yang hadir pada kesempatan tersebut.
Pada sosialisai tersebut, juga dijelaskan terkait surat suara yang harus dicoblos pada pemilu serentak 2019 ini. “ untuk tahun 2019 ini, pesta demokrasi yang terbesar. Karena ada lima surat suara yang harus kita coblos. Yaitu surat suara untuk yang Presiden, DPD, DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten,” Ujar Abd. Waris, selaku jubir dari pemilih disabilitas. Yang disertai juga dengan penyampaian dengan bahasa isyarat yang dijelaskan oleh tim yang ahli dalam hal tersebut.(Abd. Waris/Hr/KSM).