LANTIK 180 ORANG KPU KABUPATEN/ KOTA DI JAWA TIMUR, KETUA KPU RI INGATKAN TRANPARANSI, PROFESIONALISME, INTEGRITAS, & TEAMWORK
insert : Ketua Komisi Pemilihan Republik Indonesia (KPU RI), Arief Budiman melantik sebanyak 180 orang penyelenggara pemilu dari 36 Kabupaten/ Kota di Jawa Timur Periode 2019-2024
Surabaya, kpujatim.go.id- Ketua Komisi Pemilihan Republik Indonesia (KPU RI), Arief Budiman melantik sebanyak 180 orang penyelenggara pemilu dari 36 Kabupaten/ Kota di Jawa Timur Periode 2019-2024 hari ini (Kamis, 13/6/2019). Pada kesempatan ini, Ketua KPU RI mengingatkan kepada seluruh terlantik untuk memegang teguh 4 prinsip, yakni tranparansi, profesionalisme, integritas dan teamwork.
Ketua KPU RI menyampaikan bahwa selama ini KPU telah membangun kerja yang transparan. “Semua tahapan pemilu bisa diakses, bisa dilihat oleh siapapun, dari manapun, orang Indonesia bisa ngakses, orang luar Indonesia bisa ngakses, ngaksesnya dari Kabupaten/ Kota, dari dalam negeri, dari luar negeri boleh, karena KPU menyediakan pemilu yang bisa diakses oleh siapapun. Jadi, Saya ingin berpesan prinsip pertama yang harus dipegang sebagai peyelenggara, Anda harus bekerja transparan,” pesan Ketua KPU RI (13/6).
Berikutnya, menurut Arief, KPU juga ingin membangun pemilu yang berkualitas. “Pemilu yang berkualitas itu, selain anda kerja transparan tapi juga kerja profesional. Semua pekerjaan transparan, tetapi begitu ditanya tentang pemilu, begitu ditanya tentang hasil pemilu Anda ndak ngerti. Maka yang transparan itu tidak ada artinya, karena Anda tidak paham apa itu pemilu. Maka Anda harus profesional mengerti betul apa yang dilakukan,” tegasnya dihadapan seluruh terlantik.
Prinsip ketiga, menurut mantan Komisioner KPU Jatim ini, seorang penyelenggara pemilu harus bekerja dengan penuh integritas. “Bekerja dengan penuh integritas itu, kalau benar dikatakan benar, kalau salah dikatakan salah. Anda harus jaga betul itu. KPU sekarang akan memudahkan orang yang tidak berintegritas untuk diberhentikan sebagai penyelenggara pemilu. Kalau Anda mengikuti jalannya proses pemilu, mereka-mereka yang terlibat dalam problem-problem pemilu dan tidak berintegritas, maka KPU akan menambil inisiatif untuk menyelesaikannya, tidak perlu menunggu laporan dari orang, tidak perlu menunggu orang melaporkan ke DKPP, tapi KPU akan mengambil inisiatif untuk mempercepat prosesnya, jadi anda harus hati-hati betul,” jelasnya.
Lalu, prinsip keempat, yakni teamwork. “Selain transparan, profesional, berintegritas, Saya ingin berpesan pada Anda, bahwa KPU itu organisasi yang unik. Beda dengan lembaga pemerintahan yang lain. Yang pemimpinnya itu satu dengan satu keputusan. Di KPU itu kerjanya kolektif kolegial. Setiap keputusan yang diambil KPU, harus diputuskan dalam rapat pleno,” papar Arief.
Arief mengimbuhkan, “Keempat prinsip penting ini harus Anda jaga dalam penyelenggaraan pemilu. Besok Bapak/ Ibu sudah harus pulang ke kabupaten/ kotanya masing-masing, Kita sudah harus mempersiapkan diri menghadapi proses persidangan di MK. Sewaktu-waktu ditugaskan, sewaktu-waktu diminta menyiapkan dokumen harus siap”.
Mengakhiri sambutannya, Ketua KPU RI berharap, pelantikan ini membawa berkah untuk semuanya, untuk terlantik, untuk bangsa, untuk pemilu dan demokrasi yang lebih baik.
Usai pelantikan, peserta juga mendapatkan pembekalan dari KPU RI dan KPU Jatim. Sehingga pelantikan dan pembekalan ini dijadwalkan berlangsung selama 2 hari, Kamis sampai Jum’at, 13 s.d 14 Juni 2019 di hotel JW Marriote, Surabaya.
Pelantikan dihadiri pula oleh Anggota KPU RI, Ilham Saputra, Biro SDM KPU RI, Ketua dan Anggota KPU Jatim, Ketua dan Anggota Bawaslu Jatim, stakeholder terkait, Sekretaris KPU Jatim beserta Sekretaris KPU Kabupaten/ Kota, dan staf Sekretariat KPU Jatim.(AACS)