KETUA KPU SUMENEP : MARI TERUS JAGA KONDUSIFITAS SUMENEP
insert : ilustrasi
kpusumenep.go.id,- Genderang kompetisi Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sumenep secara resmi telah di tabuh seiring dengan Launching Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sumenep tahun 2020 yang ditempatkan di Lapangan utara PT. Garam Kalianget dengan menampilkan kesenian tradisional dari salah satu kelompok ludruk asli Sumenep, Sabtu (18/1/2020).
Acara yang dihadiri langsung oleh Ketua KPU Provinsi Jawa Timur Choirul Anam tersebut, berlangsung sangat meriah. Puluhan ribu orang tampak memadati lokasi acara sejak sore hari sampai dengan selesainya acara Minggu dini hari sekitar pukul 03.00 WIB.
Ketua KPU Provinsi Jawa Timur Choirul Anam menyampaikan, Sumenep merupakan satu satunya Kabupaten di pulau Madura yang pada Pemiliu 2019 beberapa waktu lalu tidak berurusan dengan Mahkamah Konstitusi (MK). Artinya kesadaran masyarakat Sumenep dalam berdemokrasi sudah sangat bagus dan diharapkan hal ini bisa dijaga pada saat Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sumenep 2020 mendatang.
“Hal itu perlu terus dijaga dan dipertahankan, dan kalau bisa ditingkatkan semakin aman dan kondusif, serta angka partisipasi pemilih juga naik,” katanya.
Sesungguhnya tahapan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sumenep tahun 2020 sudah dimulai sejak ditandatangainya NPHD pada tanggal 3 Oktober 2019, yang diawali dengan tahapan persiapan. Kemudian dengan Rakor dengan Forkopimda dan stake holder terkait, dilanjutkan dengan Rakor dengan Forpimka dimana seluruh komisioner KPU dan staff KPU turun langsung ke 27 kecamatan yang ada di Kabupaten Sumenep dan salah satu agendanya adalah menyerap masukan dari berbagai pihak terkait Pemilu 2019 yang lalu dan harapan terkait Pemilihan 2020 ini.
Ketua KPU Sumenep, A. Warits menjelaskan, di lapangan sudah banyak beredar baliho-baliho maupun spanduk terkait perseorangan yang mulai “memperkenalkan diri” dan mencoba meyakinkan kepada masyarakat untuk maju sebagai Bupati maupun Wakil Bupati Sumenep mendatang. Eskalasi politik pada pemilhan tahun ini diperkirakan sangat seru.
“Jadi, tingkat gesekan di masyarakat perlu terus dijaga. Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sumenep mendatang bisa saja banyak calon putra asli Sumenep yang akan maju untuk mencalonkan diri. Tentunya hal tersebut akan menjadi PR tersendiri bagaimana nantinya kita tetap bisa menjaga kedewasaan berpolitik ditengah perbedaan pilihan,” harapnya.
Hal itu perlu dilakukan, lanjut Warist, agar sebelum, pada saat dan setelah Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sumenep mendatang, Sumenep tetap aman, tenteram, damai dan rukun.
“Mari kita terus jaga kondusifitas di lingkungan kita masing-masing memasuki tahapan pemilihan bupati dan wakil bupati Sumenep yang akan digelar 23 September 2020,” pungkasnya. (Hr)