KELAS TEKNIS TERAKHIR KE 19, MENGAMBIL TEMA PEMANFAATAN TEKNOLOGI SYSTEM INFORMASI,

insert : ketua KPU RI, Ilham Saputra, saat memberikan pengarahan umum

SUMENEP, kpud-sumenepkab.go.id. Pagi ini, kamis (30/9) Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumenep, beserta seluruh KPU Kab/Kota sejawa timur mengikuti kelas teknis pamungkas. ada yang sedikit berbeda dalam kelas teknis pamungkas ini, yaitu acara diawali dengan pengarahan umum oleh ketua KPU RI, Ilham Saputra. ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan dalam persiapan pemilu 2024, diantaranya  memperkuat system tahapan pemilu,seperti Sipol, Silon, Sidakam, Sirekap , Sidapil….dll. “selain itu kita juga perlu memperkuat kerjasama antar lembaga/instansi, Membuat legacy yang baik” terangnya. serta perlunya meng optimalkan kapasitas SDM, dan tentunya harus ditopang oleh semua divisi. Dimana seperti kita ketahui bahwa divisi teknis adalah jantung Pemilu. Akan tetapi secara umum seluruh kegiatan menjadi tanggung jawab semua divisi. Kuncinya “ kita akan melaksanakan pemilu 2024 dengan baik”  lanjut Ilham. Terimakasih kepada KPU jatim terkait dibukanya kelas teknis. Semoga kelas teknis, bisa memberikan wawasan kepada seluruh rekan rekan komisioner maupun sekretariat tutup Ilham diakhir pengarahan umum.

Dilanjutkan dengan sambutan ketua KPU Provinsi Jawa Timur  Choirul Anam, disampaikan bahwa Pertemuan kali ini merupakan pertemuan pamungkas, dimana KPU Provinsi teknis khususnya divisi Teknis telah melaksanakan sebanyak 19  kali kegiatan dengan tema yang berbeda. ” Kegitan ini bertujuan untuk menyongsong Pemilu 2024, Komsolidasi, koordinasi, sharing knowledge dan diharapkan bisa berjalan secara berkelanjutan, sehingga tidak ada selisih pendapat oleh masing-masing komisioner di tingkat Kab/kota” terang cak Anam, paggilan akrab Choirul Anam.

selain itu, penguatan internal juga perlu ditingkatkan baik di KPU Provinsi atau KPU Kab/kota.  “tidak menutup kemungkinan tahun depan akan dilaksanakan untuk umum” pinta Cak Anam. kegiatan ini dilakukan  Sebagai edukasi kepada masyarakat luas. Cak Anam juga memberikan apresiasi secara positif kegiatan semacam ini, dan diharapkan agar kegiatan ini bisa di adaptasi oleh KPU Kab/kota yang melibatkan mantan penyelenggara atau yang berpotensi menjadi penyelenggara, maupun masyarakat umum, yang bertujuan memberikan sosialisasi lebih awal kepada masyarakat.

Pemateri dalam kegiatan ini yaitu Suprayitno. yang merupakan Komisioner Divisi Teknis dari KPU kota Surabaya. dengan mengambil tema : Pengolaan sirekap, manifestasi, akuntabilitas kinerja , penyelenggara secara profesiaonal, beritegritas, transparan, cepat dan akurat. Supriyatno menyampaikan Poin penting tahapan sirekap yaitu: sosialisasi, bimtek dan simulasi.

Ada beberapa kendala yang dialami pada saat proses simulasi yaitu  ada kpps yang gagal unduh Sirekap karena menggunakan I phone. Sementara iphone tidak support terhadap Sirekap. “jadi mungkin ini perlu menjadi catatan ke depannya agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari ” jelas Supriyatno. selain itu disampiakan juga bahwa tata cara pemungutan dan penghitungan suara berbeda dengan Pemilu sebelumnya. dan daerah yang memiliki kendala akses internet juga harus menjadi perhatian khusus jelasnya.

terakhir, ada beberapa rekomendasi yang perlu disikapi kedepannya terkait Sirekap, diantaranya adalah 1. Infrastruktur disiapkan lebih awal,  2. Regulasi dan buku panduan ditetapkan lebih awal,  3. Penyederhanaan fitur Sirekap 4. Sosialisasi bimtek dilaksanakan secara simultan

Sementara pemateri kedua yaitu Ali Mustofa Komisioner KPU Kabupaten Banyuwangi dengan mengambil tema: Pemilu dalam genggaman. disampaikan bahwa Sebenarnya saat ini masyarakat  sudah dengan mudah bisa mengakses data kepemiluan. Mereka cukup mengeluakan smart phone guna mencari informasi terkait pemilu. ada beberapa hal yang menjadi pembahasan Ali Mustofa diantaranya adalah : Kecepatan informasi hasil Pemilihan Umum, Perkembangan teknologi, Akses teknologi, dan yang terakhir Saran perbaikan akses teknologi.

ada hal yang menarik pada Pemilu sebelumnya yaitu ” Nama penyelenggara banyak terdata di sipol. Dan setelah dlakukan pengecekan, ternyata banyak nama nama yang dicatut oleh oknum tertentu” terang Ali. dan tentunya ke depannya perlu dicarikan solusi agar tidak menimbulkan permasalahan di masyarakat. Ali juga mengusulkan agar KPU RI  bisa menciptakan satu aplikasi,yang dalamnya ada sub aplikasi yg berkaitan dengan pemilu, agar masyarakat mudah dalam mengakses informasi data terkait Kepemiluan.(Hr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ten − two =